Apel banyak disukai karena rasanya yang khas. Berdasarkan penelitian,
dalam satu buah apel saja diyakini memiliki banyak khasiat yang
bermanfaat bagi tubuh.
Hhmm......
ngomong-ngomong tentang apel, ada cerita nih tentang POHON APEL,,,,
....Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki
yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.Ia senang
memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di
keteduhan rindang daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel
itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.
Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke
sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak
kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku
ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau
boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan
uang untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang.
Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan
penuh suka cita, namun setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi.
dan pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu
datang lagi, Pohon apel sangat senang melihatnya datang. “Ayo
bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel.
“Aku tak punya
waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh,
maaf aku pun tak memiliki rumah, tapi kau boleh menebang semua dahan
rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel.
Kemudian
anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan
pergi dengan gembira, Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak
lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi.
Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa
sangat bersuka cita menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata
pohon apel.
”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua
dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah
kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak
punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya
untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah.”
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang
pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi
berlayar dan tak pernah lagi datang untuk waktu yang cukup lama.
Namun setelah sekian lama meninggalkan pohon apel Akhirnya, anak lelaki
itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf anakku,” kata
pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” “Tak
apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab
anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.
”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.
”Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.
Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.
“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.”
“Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat.
Mari,marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.
Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya. (TAMAT)
Makna Cerita Pohon Apel :
Pohon apel itu adalah orang tua kita, (Ayah & Ibu)
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.
Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang
ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun,
orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa
mereka berikan untuk membuat kita bahagia.
Anda mungkin
berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon
itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Ingat sangat besarnya jasa orang tua kepada saya, anda, tidak dapat
tergantikan meski dengan pengorbanan yang teramat besar sekalipun. Ibu
harus menahan sakitnya antara hidup dan mati untuk melahirkan kita.
Ayah harus bekerja siang malam tak kenal waktu untuk mencukupi
kebutuhan hidup kita sehari-hari. Tak jarang beliau berangkat bekerja
pada pagi hari untuk kemudian kembali ke rumah ketika matahari sudah
tenggelam. Tapi, sebagian dari kita, termasuk saya memang hanya bisa
membalas jasa mereka dengan seadanya.
Pernahkah kita mencoba
memandang dari sisi lain? Betapa kasihannya mereka, orang tua kita yang
mati-matian mencari nafkah demi kelangsungan masa depan kita. Mereka
kehabisan waktu untuk menikmati kebersamaan bersama anak-anaknya.
Saat remaja tiba mungkin kenakalan kita selalu dinasehati oleh orang
tua kita, namun nasehat itu selalu kita abaikan dan orang tua kita hanya
bisa menghela nafas panjang.
Saya masih teringat ucapannya
“Suatu hari kelak , kamu akan menjadi ayah / Ibu dan akan merasakan pula
tanggung jawab yang ada di pundakmu”
Saat si anak sudah
beranjak dewasa, mereka harus melepas anak-anaknya untuk menjalani hidup
baru bersama istri atau suami masing-masing.
Saat ini, mungkin
saya,anda baru bisa merasakan, apa sebetulnya yang pernah orang tua
kita rasakan selama membesarkan kita, dan bersyukurlah jika anda masih
mempunyai Ayah & Ibu yang masih menasehati anda walaupun jauh dari
hadapan anda, dibandingkan dengan teman, sahabat anda yang telah
kehilangan Ayah / Ibu mungkin kedua orang tuanya sudah meninggal.
0 comments:
Post a Comment